Selasa, 27 April 2010

Psikologi Ibu Hamil

Kabar kehamilan akan memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang mengharapkan kehadiran sang buah hati. Kehadiran bayi mungil, lucu dan menggemaskan tentunya akan membuat rumah anda semakin ceria, yang tadinya tidak ada jeritan dan tangisan sang buah hati, tiba-tiba rumah anda ada keceeriaan tersendiri. Tak heran jika berbagi upaya dilakukan oleh pasangan demi kehamilan dan kelahiran serta kehadiran sang buah hati yang didambakan. Kehadiran sang buah hati akan semakin anda bersemangat dalam mengarungi bahtera kehidupan dalam mengasuh dan mendidik titipan Illahi.
Kehamilan merupakan proses alami dan akan menyebabkan perubahan fisik, maupun psikologi.

Kali ini saya akan mencoba mengupas tentang psikologi ibu hamil.

1. Kehamilan pada 3 bulan pertama

#. Anda bingung dengan kehamilannya antara YA dan TIDAK
#. Kadang-kadang anda lupa bahwa anda sedang hamil
#. Anda akan dengan cepat memberitahu pasangan anda dengan kehamilannya, anda akan kawatir bila pasangan anda menunjukkan respon yang negatif
#. Anda menginginkan pengakuan dan perhatian yang lebih kepada pasangan anda
#. Anda kawatir dengan ketidaknyaman yang menyertai anda
#. Penurunan hasrat dan aktifitas seksual, takut berhubungan sek di dalam kehamilan anda

2. Kehamilan pada 3 bulan kedua

*. Mengharap dan merasa gembira dengan gerakan janin dengan menyebut nama janin / komunikasi dengan janin anda
*. Peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan figure ibu
*. Cenderung lebih fokus pada janin, ketergantungan kepada pasangan anda semakin meningkat.
*. Merasa lebih sehat, mulai mengenakan baju hamil.
*. Hasrat seksual dapat meningkat dari pada 3 bulan pertama
*. Melihat atau meniru peran menjadi ibu dari orang lain

3. Kehamilan pada 3 bulan ke tiga

#. Ingin sekali kehamilannya segera berakhir
#. Takut pada persalinan, kadang-kadang suka bermimpi melahirkan
#. Sibuk mempeprsiapkan segala sesuatu untuk bayi
#. Ada peningkatan sensitivitas serta kecemasan
#. Ketergantungan kepada pasangan semakin besar
#. Kebutuhan aka sek semakin menurun

Terus bagaimana cara menyikapinya :
1. Diskusikan perasaan anda dengan pasangan anda, atau ibu anda, atau bahkan kepada orang yang anda percaya
2. Dorong pasangan anda untuk menunjukkan sikap positi terhadap kehamilan anda
3. Ajak pasangan anda untuk menemani anda saat memeriksakan kondisi anda dan janin anda
4. Perhatikan gerak janin anda, ajak komunikasi
5. Ajak pasangan anda untuk ikut berinteraksi dengan janin anda
6. Bila kehamilan anda bukan yang pertama kali, kasih pengertian saudara kandungnya untuk menerima adik baru
7. Lakukan aktivitas yang aman dan menyenangkan
8. Selalu mendekatkan diri kepasa sang Khaliq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar