Selasa, 27 April 2010

MENGENAL POPULASI PENELITIAN

Populasi
Populasi di dalam pengertian sehari-hari dihubungkan dengan penduduk atau jumlah penduduk di suatu tempat. Dalam penelitian, yang dimaksudkan dengan populasi adalah setiap subyek (dapat berupa manusia, binatang percobaan, data laboratorium dan lain-lain).

Populasi menurut Fraenkel dan Wallen (1990) adalah kelompok yang menarik peneliti, dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai obyek untuk menggeneralisasikan penelitian.

Populasi menurut Sugiyono (2002) memberikan pengertian bahwa; populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa; populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi target
Populasi yang menjadi sasaran akhir penerapan hasil penelitian disebut sebagai populasi target (target population). Beberapa ahli menyatakan sebagai ranah atau domain.

Populasi terjangkau
Populasi terjangkau (accessible population, source population) suatu penelitian adalah bagian dari populasi target dapat dijangkau oleh peneliti. Contohnya: pasien morbili yang berobat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM pada tahun 1992. Dengan perkataan lain populasi terjangkau adalah bagian populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu. Dari populasi terjangkau inilah akan dipilih sampel, yang terdiri dari subyek yang akan langsung diteliti.

Ada dua jenis populasi

1. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh:
a. Jumlah penduduk kota Bandung 7.000.000 jiwa.
b. Jumlah 200 mahasiswa yang mendapat beasiswa BPS 2004 di Jakarta.

2. Populasi tak terbatas (tak terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak ditentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh:
a. Meneliti beberapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.
b. Suatu percobaan seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu dampai tak terhingga kali lemparan, maka setiap kali mencatat sepasang bilangan yang muncul akan mendapatkan sepasang nilai yang tak terhingga pula.

Berdasarkan sifatnya:
1. Populasi homogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
2. Populasi heterogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan homogen, adakalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (representatif). Hal ini berdasarkan pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu, tenaga dan adanya percobaan yang bersifat merusak (destruktif). Contoh:
a. Mengetahui kekuatan pisau baja pemotong kain, kita tidak perlu menerapkan setiap pabrik tekstil diperiksa dan di uji kekuatan pisaunya.
b. Mengetahui daya tahan lampu pijar merk Philips, kita tidak perlu menggunakan cara semua pabrik lampu yang bermerk Philips ditunggui dan dicatat nyala lampu tersebut.

Sumber
Nazir M. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia;Bogor;2005.
Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran. EGC; Jakarta;2004.
Riyanto Y. Metodologi penelitian pendidikan. SIC; Surabaya; 2001.
Riduwan. Metode dan teknik menyusun tesis. Alfabeta; Bandung;2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar